Labels

Artikel (3) KMM (3) Opini (3)

Rabu, 06 Agustus 2008

Surat untuk KMM

Suatu kebangaan yang besar saya bisa sekolah di Kulliyatul Muballighien Muhammadiyah (KMM) Padangpanjang, sekolahnya para tokoh Minangkabau dan Nasional. Disinilah, di KMM saya benar-benar menerima pendidikan, murid bukan sebatas siswa dan guru bukan sebatas pengajar, kami adalah keluarga. Inilah yang tidak pernah saya dapatkan disekolah sebelumnya.

Terima kasih kepada KKM, terima kasih kepada guru-guru yang telah medidik saya dan kawan-kawan. Saya bisa menulis yang pembaca baca ini adalah berkat KMM, mungkin saya adalah siswa yang paling bodoh semasa di KMM, namun saya bodoh bukan bukan berarti tidak bisa, saya bodoh karena bandel. Sebelum saya sekolah di KMM, saya adalah orang yang paling bandel dan nakal disekolah sebelumnya karena itu saya dikeluarkan. Coba kita pikir secara logika, tujuan pendidikan adalah untuk mencerdaskan manusia, namun karena saya bandel lalu saya dikeluarkan, apakah ini sebuah solusi yang cerdas ? apakah disini pendidik berhasil dalam mendidik anak didiknya ? tidak, ini sama saja lari dari tanggung jawab, lalu saya sekolah di KMM. Di KKM-lah saya merasa menjadi ”orang”, seorang Adil Wandi yang bandel dididik dengan rasa kekeluargaan dengan guru yang profesional, disinilah pendidik yang berhasil mendidik anak didiknya. Jika ada orang yang berpandangan negatif terhadap KMM, itu adalah suatu kekeliruan yang besar, disini saya tidak ”ngomong doank” tapi saya menulis berdasarkan fakta dan kenyataan yang saya alami, Kulliyatul Muballighien Muhammadiyah Padangpanjang adalah sekolah hebat.
Sekali lagi saya sangat berterima kasih kepada para guru yang telah mendidik saya, ibu Derli, ibu Mis, ibu Rosi, ibu Jus, ibu Rona, ibu Harmonis, bapak Zuriadi, bapak Abbas, bapak Indra dan masih banyak guru lain yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terima kasih banyak.



0 komentar: